Judul
|
Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong
di Tanjung Kalimantan Selatan
|
Penulis
|
M. Harlie
|
Volume
dan Hal
|
8
|
Tanggal
Review
|
15
Oktober 2014
|
Reviewer
|
1.
Bunga Cininthya
Armina
2.
Cindy F.
3.
Dista Iriani
4.
Dwi Ayu Pujiningtyas
5.
Nurjanah
|
Tujuan
Penelitian
|
Tujuan utama
adalah meningkatkan kualitas aparat pemerintah sehingga mereka dapat
melakukan tugas
mereka
sebaik-baiknya untuk mempercepat pencapaian tujuan. Oleh karena itu, aparat
pemerintah harus memiliki
beberapa
karakteristik seperti keahlian tinggi dan keterampilan, pengetahuan yang
luas, bakat dan potensi
yang baik,
kepribadian yang baik, motivasi, moral dan etos kerja. Untuk mencapai
karakteristik tersebut,
pejabat
pemerintah harus mengembangkan potensi mereka dengan berpartisipasi dalam
program pendidikan
dan pelatihan
yang berkaitan dengan bidang keahlian mereka. Sistem penilaian kerja yang
berkaitan dengan
motivasi dan
pengembangan karir bagi perwira harus disiapkan. Penelitian ini meneliti dan
menganalisa peran
disiplin
kerja, motivasi, dan pengembangan karir pada aparat pemerintah etos kerja di
Kabupaten Tabalong,
Kalimantan
Selatan
|
Subjek
Penelitian
|
Penelitian
dilakukan di sebuah perusahaan STIA Tabalong Kalimantan Selatan.
|
Metode
peneltian
|
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan metode,
tujuan,
cara
pengambilan data serta berdasarkan jenis data dan model analisisnya, sebagai
berikut :
·
Metode survey digunakan dan data dikumpulkan
melalui
kuesioner yang ditujukan kepada Pegawai
Negeri Sipil
Pemerintah kabupaten Tabalong.
Desain
penelitian, 112 PNS Pemkab Tabalong
ditentukan
sebagai sampel dari 1197 populasi yang
terfokus pada
Kantor Bupati Tabalong. Kuesioner
disusun berdasarkan
lima skala Likert, software spss
digunakan
dalam penelitian ini.
Analisa ini
digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen.
Persamaan
regresi linier berganda:
Y = a + b1X1 +
b2X2 + b3X3
Di mana:
Y = variabel
terikat
A = konstanta
b1 = koefisien
regresi yang berhubungan dengan
variabel bebas
X1
b2 = koefisien
regresi yang berhubungan dengan
variabel bebas
X2
b3 = koefisien
regresi yang berhubungan dengan
variabel bebas
X3
X1 = Disiplin
kerja
X2 = Motivasi
X3 =
Pengembangan karier
Dalam regresi
berganda terdapat beberapa
asumsi klasik
yang harus dipenuhi, agar dapat menghasilkan
estimator
linier yang akurat dan mendekati
atau sama
dengan kenyataan. Asumsi-asumsi dasar tersebut dikenal sebagai asumsi klasik.
|
Definisi
Operasional Variabel Dependen
|
Dalam rangka
pembinaan aparatur pemerintah sebagai
sumber daya
manusia dalam organisasi pemerintah
mempunyai
andil yang cukup besar dalam menentukan
keberhasilan
pembangunan nasional, baik pembangunan
fisik, maupun
non fisik. Hal ini dilandasi suatu
kenyataan
bahwa aparatur pemerintah merupakan
tulang
penggung Negara, sehingga tujuan pembangunan
nasional untuk
mewujudkan masyarakat adil dan
makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945
banyak ditentukan oleh pelaksanaan tugas
yang
dibebankan pada aparatur pemerintah.
Oleh sebab itu
aparatur pemerintah haruslah
memiliki
karakteristik antara lain: ketrampilan dan
keahlian yang
tinggi, wawasan dan pengetahuan yang
luas, bakat
dan potensi, kepribadian dan motif kerja,
serta moral
dan etos kerja yang tinggi.
|
Cara
& Alat Mengukur Variabel Dependen
|
Cara
mengukur alat yang digunakan untuk mengukur variable yaitu melakukan
observasi dalam suatu rapat pada perusahaan.
|
Langkah-langkah
Terapi
|
Langkah-langkah
yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah :
1.
Observasi dan pengamatan pada kondisi rapat pada
suatu perusahaan
2.
menanyakan kepada perwakilan tiap seksi mengenai
masalah-masalah yang terjadi, dan didiskusikan bersama untuk mendapatkan
solusi yang terbaik
3.
mempunyai hubungan yang positif dengan motivasi
kerja karena semua staf/karyawan mempunyai motivasi yang tinggi dan tidak ada
karyawan yang mempunyai motivasi rendah dalam gaya kepemimpinan konsultatif.
|
Hasil
Penelitian
|
Oleh sebab itu
dengan adanya peranan aparatur
pemerintah
yang strategis tersebut, maka upaya
pengembangan
aparatur baik di tingkat pusat maupun
tingkat di
daerah.
Disiplin kerja
pada hakekatnya adalah menumbuhkan
kesadaran bagi
para pekerjanya untuk melakukan
tugas yang
telah dibebankan, di mana pembentukannya
tidak timbul
dengan sendirinya, melainkan
harus dibentuk
melalui pendidikan formal maupun non
formal, serta
motivasi yang ada pada setiap karyawan
harus
dikembangkan dengan baik. Dengan demikian
semakin
tingginya disiplin kerja setiap karyawan yang
didukung oleh
keahlian, upah, atau gaji yang layak,
maka akan
mempengaruhi aktivitas-aktivitas dari
instansi itu
sendiri. Motivasi merupakan salah satu
usaha untuk
meningkatkan kinerja pegawai. Motivasi
dan kinerja
adalah dua elemen yang konstruktif dan
korelatif.
Keduanya saling mensyaratkan dan tidak
bisa
dilepaskan dengan yang lain. Prestasi kerja pegawai
akan rendah
apabila tidak mempunyai motivasi
untuk
melaksanakan pekerjaan itu. Sebaliknya kalau
pegawai
tersebut mempunyai motivasi yang tinggi
untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut maka pada
umumnya
tingkat kinerja pegawai akan tinggi.
Untuk itulah
agar setiap pegawai dapat meningkatkan
kariernya,
maka pegawai tersebut harus berusaha
keras
mengelola diri, bukan pasrah kepada
nasib dan
bukan juga bermain dengan kolusi dan nepotisme.
Agar dalam
usaha tersebut tidak sia-sia, berjalan
dalam rel yang
sebenarnya, maka karier harus
direncanakan.
Dengan adanya
perencanaan karier yang baik
dalam rangka
mengembangkan karier diri, maka
seseorang akan
dapat membuat taktik, apa yang harus
dilakukan
untuk meraih jenjang tertentu. Pengembangan
karier
mempunyai berbagai manfaat karier
jangka panjang
yang membantu pegawai untuk tanggung
jawab lebih
besar di waktu yang akan datang.
Para pegawai
harus dilatih dan dikembangkan di
bidang
tertentu untuk mengurangi dan menghilangkan
kebiasaan
kerja yang jelek atau untuk mempelajari
ketrampilan
baru yang akan meningkatkan kinerja
mereka.
|
Kekuatan
Penelitian
|
Kekuatan penelitian ini adalah
alat yang digunakan dalam penelitian berupa observasi cukup mudah digunakan
oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan
waktu yang lama.
|
Kelemahan
Penelitian
|
Kelemahannya dari penelitian
adalah :
1.
tidak di
cantumkan objek penelitian
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar